Ada hari-hari ketika kita terbangun dan mendapati dunia seperti papan catur yang tak pernah selesai. Langkah mana yang harus kita pilih? Bidak mana yang harus kita gerakkan? Semua terasa kabur, samar, seakan dilingkupi kabut tipis yang tak kunjung sirna. Kita diajari sejak kecil untuk berlari cepat, mengejar sesuatu yang tak kita pahami sepenuhnya: gelar, jabatan, harta, atau sekadar pujian orang lain. Lalu, pada suatu titik, kita berhenti di simpang jalan, terengah-engah, dan menyadari: "Aku mau ke mana sebenarnya?" Ada yang ingin menjadi hebat di mata dunia, tapi tak pernah bertanya apa yang membuat jiwanya damai. Ada yang mengejar mimpi orang lain, sambil membiarkan mimpinya sendiri layu. Ada yang berlari tanpa tahu ujungnya, sekadar takut dikatai "gagal" oleh orang-orang yang juga tak tahu ke mana harus pergi. Bingung dalam menentukan arah kehidupan adalah sepi yang tak bisa dihibur oleh lagu, tak bisa diredakan oleh tawa, tak bisa dihapus oleh sekedar tidur...
Mereguk tetesan ilmu lewat membaca